Selasa, 07 April 2015

Metodologi Penelitian


METODOLOGI PENELITIAN

A.  PENDAHULUAN
Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini sangat cepat. Perubahan-perubahan terlihat begitu jelas untuk mengembangkan budaya penelitian perlu dibahas teknik maupun cara di dalam mengadakan penelitian. Awal kegiatan penelitian dimulai dengan pembuatan proposal. Proposal yang baik akan memudahkan didalam memahami masalah apa yang akan diselesaikan oleh seorang peneliti, langkah-langkah yang dilakukan, metode penelitian yang digunakan dan sebagainya.
Dalam metode penelitian, peneliti harus mengetahui dan memahami tahap-tahap penelitian. Sebagai peneliti, alangkah baiknya kita harus mengetahui pengertian dari penelitian sebelum mengetahui tahap-tahap penelitian. Ada banyak definisi mengenai penelitian yang dijelaskan dari berbagai macam buku yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang dan tekanan yang diungkapkan dari masing-masing buku.
Penelitian merupakan suatu proses pencarian kebenaran ataupun pembuktian terhadap fenomena yang dihadapi dengan melalui prosedur kerja tertentu. Dengan kata lain penelitian adalah suatu pemikiran untuk melakukan kegiatan meneliti, mengumpulkan serta memproses fakta-fakta yang ada, sehingga kumpulan fakta-fakta tersebut dapat dikombinasikan oleh peneliti melalui tahap-tahap penelitian.





B.  PEMBAHASAN
Layaknya suatu kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut, baku, dan formal. Keterurutannya diperlihatkan melalui cara-cara penemuan masalah hingga penyelesaian mengacu pada langkah-langkah metode ilmiah, sehingga penelitian jenis apapun senantiasa memiliki kerangka berpikir yang sejenis dan baku. Apapun keformalannya direalisasikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian (skripsi, tesis, dan lain-lain).[1]
1.    Rencana Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian harus disusun terlebih dahulu suatu rencana penelitian. Suatu perencanaan yang baik tentu saja membutuhkan pemikiran yang seksama sehingga penelitian itu seringkali memakan waktu yang lebih lama dari pada yang perkiraan semula. Ada delapan langkah dalam suatu rencana penelitian, yaitu:[2]
a.    Menentukan Latar Belakang Masalah
Masalah atau permasalahan ada kalau terdapat kesenjangan, ada perbedaan antara apa yang harus terjadi dan apa yang ada dalam kenyataan, antara harapan dan kenyataan. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau dengan kata lain dapat menutup atau setidaknya memeperkecil kesenjangan itu. Adapun cara memilih permasalahan antara lain:
1)   Identifikasi masalah
Permasalahan dapat diperoleh antara lain dari teori dan pengalaman yang pernah dialami oleh peneliti. Pemilihan persoalan ini juga dapat diperoleh dari kreasi dan ide peneliti yang kemungkinan datang dari pihak lain.
2)   Pemilihan masalah
Setelah diidentifikasi belum merupakan jaminan bahwa masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Biasanya dalam usaha mengidentifikasi atau menemukan masalah penelitian ditemukan lebih dari satu masalah. Dari masalah-masalah tersebut dipilih salah satu, yaitu mana yang paling layak dan sesuai untuk diteliti. Jika ditemukan sekiranya hanya satu masalah, masalah tersebut juga harus dipertimbangkan layak atau tidaknya.
3)   Rumusan masalah
Setelah masalah diidentifikasi, dipilih maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Tidak ada aturan umum mengenai cara merumuskan masalah itu, namun dapat disimpulkan sebagai berikut:
a)    Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
b)   Rumusan itu hendaknya tepat dan jelas
c)    Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang pengumpulan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan masalah itu.[3]
b.    Memilih Lapangan Penelitian
Pemilihan lapangan penelitian diarahkan oleh teori substantif yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis kerja walaupun masih tentatif sifatnya. Hipotesis kerja itu baru akan dirumuskan secara tetap setelah dikonfirmasikan dengan data yang muncul ketika peneliti sudah memasuki kancah latar penelitian.
Cara terbaik yang perlu ditempuh dalam penentuan lapangan penelitian ialah dengan jalan mempertimbangkan teori substantif dan dengan memperlajari serta mendalami fokus serta rumusan masalah penelitian.
c.    Mengurus Perizinan
Pertama yang perlu diketahui oleh peneliti ialah siapa saja yang berwenang memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian. Yang berwewenang memberi izin untuk mengadakan penelitian ada yang jalur formal dan jalur informal.
Selain mengetahui siapa yang berwewenang, segi lain yang perlu diperhatikan ialah persyaratan lain yang diperlukan. Persyaratan itu dapat berupa (1) surat tugas, (2) surat izin instansi di atasnya, (3) identitas diri seperti KTP, foto dan lain-lain, (4) perlengkapan penelitian, dan lain-lain.
Syarat-syarat lainnya yang perlu dimiliki oleh peneliti ialah syarat pribadi peneliti sendiri yaitu sikap terbuka, jujur, bersahabat, simpatik, dan empatik, objektif, dan sikap positif lainnya.[4]
d.   Perumusan kerangka teoritis
Kerangka teoritis akan membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan arah penelitiannya, serta dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna pembentukan hipotesa-hipotesanya.
Dalam hal ini ada dua teori, yiatu dalam penelitian yang bersifat menjelajah (exploratory) dimana pengetahuan mengenai persoalan masih sangat kurang, bahkan teorinya belum ada sama sekali, dan dalam penelitian yang bersifat menerangkan (explanatory) dimana sudah ada teori-teori yang menjadi dasar hipotesa-hipotesa yang akan diuji.
e.    Perumusan hipotesa-hipotesa
Peranan hipotesa dalam suatu penelitian adalah untuk memberikan tujuan yang tegas bagi penelitian, membantu dalam penentuan arah dan menghindari suatu penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan.
Suatu hipotesa mempunyai ciri utama, yaitu kesederahaan dalam perumusan, penggunaan variabel yang tegas, kebenaran dapat diuji oleh peneliti yang lain.
f.     Pemilihan metode pelaksanaan penelitian
Dalam menentukan suatu metode pelaksanaan penelitian kita dapat memilih diantara tiga jenis metode yang ditentukan oleh maksud dan tujuan penelitian, yaitu penelitian yang bersifat menjelajah, penelitian yang bersifat deskriptif dan penelitian yang bersifat menerangkan.
g.    Perencanaan sampling
Sampling yang representatif pada dasarnya menyangkut masalah sampai dimanakan ciri-ciri yang terdapat pada sample yang terbatas itu benar-benar menggambarkan keadaan sebenarnya dalam keseluruhan dari populasi.
2.    Pelaksanaan Penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk  mengumpulkan data kemudian membuat coding, editing dan memproses data yang dikumpulkan.
Sebuah penelitian walaupun sudah dirancang dan direncanakan secara matang, kalau dalam pelaksanaannya dilaksanakan tidak mengikuti urutan dan aturan yang ada, maka hasil penelitiannya pun tidak akan akurat dan tidak akan memuaskan. Ketidakruntutan dalam proses pelaksanaan penelitian ini atau ketidak pahaman terhadap tugas yang dilaksanakan akan menghasilkan data atau hasil yang berbeda walaupun dilakukan pada subyek, tempat dan waktu yang sama. Oleh karena itu dalam melaksanakan penelitian tentunya harus mengikuti tahapan-tahapan yang sesuai, antara lain:
a.    Mencari hubungan
Mencari hubungan dalam tahapan ini dilakukan sebelum mengadakan penelitian, teknik dari pencarian hubungan ini adalah dilakukan dengan menghubungi terlebih dahulu kelompok yang akan mempergunakan hasil penelitian, karena dalam rangka untuk mendapatkan penyesuaian pemahaman terhadap masalah-masalah yang diperlukan. Dan juga menghubungi kelompok kedua yang akan memberikan informasi atau data, agar tercipta suatu kondisi yang dinamis dan saling pengertian untuk dikumpulkannya data sebaik mungkin.
b.    Mengumpulkan data
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pelaksanaan pengumpulan data dalam sebuah penelitian harus sesuai dengan metode yang telah direncanakan dan target data yang diperoleh harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
c.    Mengolah dan menganalisa data
Data yang terkumpul lalu diolah. Pertama data itu diseleksi atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Selanjutnya data yang telah lulus dalam seleksi itu lalu diatur dalam tabel, matrik dan lain-lain agar memudahkan pengolahan selanjutnya.
Metode dalam pengolahan data ini meliputi penyusunan data dan analisis data. Penyusunan data yang dimaksud adalah apakah data tersebut disusun secara kelompok atau disusun secara teratur, sedangkan analisa data yang dimaksud adalah pemilihan analisis tabulasi, analisis grafik atau analisis nomerik.
Menganalisa data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Penelitian harus memastikan pola analisis mana yag akan digunakannya, apakah analisis statistik ataukah analisis non-statistik.
d.   Menarik kesimpulan
Kesimpulan yang diambil dari penelitian haruslah didasarkan atau hasil yang diperoleh dari analisis data yang telah dilakukan. Dalam penarikan kesimpulan hasil penelitian ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1)   Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari hasil analisis data
2)   Bobot nilai kepercayaan dari kesimpulan yang diambil
3)   Pemberlakuan kesimpulan, maksudnya adalah untuk siapa kesimpulan-kesimpulan yang ditarik itu berlaku

e.    Penyusunan laporan
Penyusunan laporan ini merupakan kegiatan yang terakhir dalam penelitian, penyusunan laporan ini sangat penting dan juga mendapatkan perhatian yang serius, karena penafsiran dan pelaporan tidak akan mungkin dilakukan tanpa adanya perhatian yang seksama dari tiap langkah penelitian yang dilakukan.
3.    Penulisan Laporan Penelitian
Penulisan laporan ini sangat penting artinya karena merupakan pembuktian awal bagi kualitas penelitian untuk menilai ketepatannya dalam menyelesaikan masalah secara nyata. Oleh karena itu tidak saja hanya disusun dengan memperhatikan kaidah-kaidah laporan ilmiah, tetapi isinya juga harus mampu menyajikan sesuatu yang bermutu.
Berkaitan dengan penulisan laporan penelitian ini, betapapun baiknya pelaksanaan penelitian dan bagaimanapun menariknya hasil penelitian yang telah dilakukan, akan tetapi penilaian akhirnya baru dapat diberikan berdasarkan tulisan yang dihasilkan. Dengan demikian berarti bahwa penulisan laporan merupakan bagian yang sangat penting artinya dalam sebuah penelitian. Kemampuan menulis laporan penelitian ini tentunya sangat dipengaruhi oleh kemampuan bahasa, kemampuan berpikir logis, runtut dan selanjutnya berkait pula dengan rasa bahasa yang dimiliki, kebiasaan membaca dan kebiasaan memberikan komentar atau ulasan.[5]
Langkah-langkah penulisan laporan menurut Lincoln dan Guba, yaitu:
a.    Penyusunan materi data sehingga bahan-bahan itu dapat secepatnya tersedia apabila diperlukan
b.    Penyusunan kerangka laporan
c.    Mengadakan uji silang antara indeks bahan data dengan kerangka yang baru disusun[6]

C.  PENUTUP
Dalam sebuah penelitian terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang peneliti. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
1.    Perencanaan penelitian, yang meliputi tahapan menentukan latar belakang masalah, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, perumusan kerangka teoritis, perumusan hipotesa-hipotesa, pemilihan pelaksanaan metode penelitian, serta perencanaan sampling.
2.    Pelaksanaan penelitian, meliputi tahapan mencari hubungan, mengumpulkkan data, mengolah dan menganalisa data, menarik kesimpulan, serta penyusunan laporan.
3.    Penulisan laporan penelitian, meliputi penyusunan materi data, penyusunan kerangka laporan, dan mengadakan uji silang antara indeks bahan data dengan kerangka yang disusun.



DAFTAR PUSTAKA
Fathoni, Abdurrahmat. 2011. Metodologi Penelitian Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghony, Djunaidi dan Fauzan Almanshur. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Yogyakarta: Arruz Media.
J. Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Subana, M dan Sudrajat. 2009. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.


[1] M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 47
[2] Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 12-14
[3] Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian Teknik Penyusunan Skripsi (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 11-16
[4] Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi (Yogyakarta: Arruz Media, 2012) hlm. 144-145
[5] Ahmad Tanzeh, op. cit., hlm 16-23
[6] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 361-363

Tidak ada komentar:

Posting Komentar