METODOLOGI PENELITIAN
Tanpa adanya
penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Perkembangan ilmu
pengetahuan dewasa ini sangat cepat. Perubahan-perubahan terlihat begitu jelas
untuk mengembangkan budaya penelitian perlu dibahas teknik maupun cara di dalam
mengadakan penelitian. Awal kegiatan penelitian dimulai dengan pembuatan
proposal. Proposal yang baik akan memudahkan didalam memahami masalah apa yang
akan diselesaikan oleh seorang peneliti, langkah-langkah yang dilakukan, metode
penelitian yang digunakan dan sebagainya.
Dalam metode
penelitian, peneliti harus mengetahui dan memahami tahap-tahap penelitian.
Sebagai peneliti, alangkah baiknya kita harus mengetahui pengertian dari
penelitian sebelum mengetahui tahap-tahap penelitian. Ada banyak definisi
mengenai penelitian yang dijelaskan dari berbagai macam buku yang berbeda-beda,
tergantung dari sudut pandang dan tekanan yang diungkapkan dari masing-masing
buku.
Penelitian
merupakan suatu proses pencarian kebenaran ataupun pembuktian terhadap fenomena
yang dihadapi dengan melalui prosedur kerja tertentu. Dengan kata lain
penelitian adalah suatu pemikiran untuk melakukan kegiatan meneliti,
mengumpulkan serta memproses fakta-fakta yang ada, sehingga kumpulan
fakta-fakta tersebut dapat dikombinasikan oleh peneliti melalui tahap-tahap
penelitian.
B.
PEMBAHASAN
Layaknya suatu
kegiatan ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terurut,
baku, dan formal. Keterurutannya diperlihatkan melalui cara-cara penemuan
masalah hingga penyelesaian mengacu pada langkah-langkah metode ilmiah,
sehingga penelitian jenis apapun senantiasa memiliki kerangka berpikir yang
sejenis dan baku. Apapun keformalannya direalisasikan dalam bentuk penulisan
laporan penelitian (skripsi, tesis, dan lain-lain).[1]
1.
Rencana Penelitian
Sebelum
melaksanakan penelitian harus disusun terlebih dahulu suatu rencana penelitian.
Suatu perencanaan yang baik tentu saja membutuhkan pemikiran yang seksama
sehingga penelitian itu seringkali memakan waktu yang lebih lama dari pada yang
perkiraan semula. Ada delapan langkah dalam suatu rencana penelitian, yaitu:[2]
a.
Menentukan Latar Belakang Masalah
Masalah atau
permasalahan ada kalau terdapat kesenjangan, ada perbedaan antara apa yang
harus terjadi dan apa yang ada dalam kenyataan, antara harapan dan kenyataan. Penelitian
diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau dengan kata lain dapat menutup
atau setidaknya memeperkecil kesenjangan itu. Adapun cara memilih permasalahan
antara lain:
1)
Identifikasi masalah
Permasalahan
dapat diperoleh antara lain dari teori dan pengalaman yang pernah dialami oleh
peneliti. Pemilihan persoalan ini juga dapat diperoleh dari kreasi dan ide
peneliti yang kemungkinan datang dari pihak lain.
2)
Pemilihan masalah
Setelah
diidentifikasi belum merupakan jaminan bahwa masalah tersebut layak dan sesuai
untuk diteliti. Biasanya dalam usaha mengidentifikasi atau menemukan masalah
penelitian ditemukan lebih dari satu masalah. Dari masalah-masalah tersebut
dipilih salah satu, yaitu mana yang paling layak dan sesuai untuk diteliti.
Jika ditemukan sekiranya hanya satu masalah, masalah tersebut juga harus
dipertimbangkan layak atau tidaknya.
3)
Rumusan masalah
Setelah masalah
diidentifikasi, dipilih maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena
hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Tidak ada
aturan umum mengenai cara merumuskan masalah itu, namun dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a)
Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
b)
Rumusan itu hendaknya tepat dan jelas
c)
Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang pengumpulan data
guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan masalah itu.[3]
b.
Memilih Lapangan Penelitian
Pemilihan
lapangan penelitian diarahkan oleh teori substantif yang dirumuskan dalam
bentuk hipotesis kerja walaupun masih tentatif sifatnya. Hipotesis kerja itu
baru akan dirumuskan secara tetap setelah dikonfirmasikan dengan data yang
muncul ketika peneliti sudah memasuki kancah latar penelitian.
Cara terbaik
yang perlu ditempuh dalam penentuan lapangan penelitian ialah dengan jalan
mempertimbangkan teori substantif dan dengan memperlajari serta mendalami fokus
serta rumusan masalah penelitian.
c.
Mengurus Perizinan
Pertama yang
perlu diketahui oleh peneliti ialah siapa saja yang berwenang memberikan izin
bagi pelaksanaan penelitian. Yang berwewenang memberi izin untuk mengadakan
penelitian ada yang jalur formal dan jalur informal.
Selain
mengetahui siapa yang berwewenang, segi lain yang perlu diperhatikan ialah
persyaratan lain yang diperlukan. Persyaratan itu dapat berupa (1) surat tugas,
(2) surat izin instansi di atasnya, (3) identitas diri seperti KTP, foto dan
lain-lain, (4) perlengkapan penelitian, dan lain-lain.
Syarat-syarat
lainnya yang perlu dimiliki oleh peneliti ialah syarat pribadi peneliti sendiri
yaitu sikap terbuka, jujur, bersahabat, simpatik, dan empatik, objektif, dan
sikap positif lainnya.[4]
d.
Perumusan kerangka teoritis
Kerangka teoritis
akan membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan arah penelitiannya, serta
dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna pembentukan hipotesa-hipotesanya.
Dalam hal ini
ada dua teori, yiatu dalam penelitian yang bersifat menjelajah (exploratory)
dimana pengetahuan mengenai persoalan masih sangat kurang, bahkan teorinya
belum ada sama sekali, dan dalam penelitian yang bersifat menerangkan (explanatory)
dimana sudah ada teori-teori yang menjadi dasar hipotesa-hipotesa yang akan
diuji.
e.
Perumusan hipotesa-hipotesa
Peranan
hipotesa dalam suatu penelitian adalah untuk memberikan tujuan yang tegas bagi
penelitian, membantu dalam penentuan arah dan menghindari suatu penelitian yang
tidak terarah dan tidak bertujuan.
Suatu hipotesa
mempunyai ciri utama, yaitu kesederahaan dalam perumusan, penggunaan variabel
yang tegas, kebenaran dapat diuji oleh peneliti yang lain.
f.
Pemilihan metode pelaksanaan penelitian
Dalam
menentukan suatu metode pelaksanaan penelitian kita dapat memilih diantara tiga
jenis metode yang ditentukan oleh maksud dan tujuan penelitian, yaitu
penelitian yang bersifat menjelajah, penelitian yang bersifat deskriptif dan
penelitian yang bersifat menerangkan.
g.
Perencanaan sampling
Sampling yang
representatif pada dasarnya menyangkut masalah sampai dimanakan ciri-ciri yang
terdapat pada sample yang terbatas itu benar-benar menggambarkan keadaan
sebenarnya dalam keseluruhan dari populasi.
2.
Pelaksanaan Penelitian
Tahapan
pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan
serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik
sampling, alat-alat untuk mengumpulkan
data kemudian membuat coding, editing dan memproses data yang
dikumpulkan.
Sebuah
penelitian walaupun sudah dirancang dan direncanakan secara matang, kalau dalam
pelaksanaannya dilaksanakan tidak mengikuti urutan dan aturan yang ada, maka
hasil penelitiannya pun tidak akan akurat dan tidak akan memuaskan. Ketidakruntutan
dalam proses pelaksanaan penelitian ini atau ketidak pahaman terhadap tugas
yang dilaksanakan akan menghasilkan data atau hasil yang berbeda walaupun
dilakukan pada subyek, tempat dan waktu yang sama. Oleh karena itu dalam melaksanakan
penelitian tentunya harus mengikuti tahapan-tahapan yang sesuai, antara lain:
a.
Mencari hubungan
Mencari
hubungan dalam tahapan ini dilakukan sebelum mengadakan penelitian, teknik dari
pencarian hubungan ini adalah dilakukan dengan menghubungi terlebih dahulu
kelompok yang akan mempergunakan hasil penelitian, karena dalam rangka untuk
mendapatkan penyesuaian pemahaman terhadap masalah-masalah yang diperlukan. Dan
juga menghubungi kelompok kedua yang akan memberikan informasi atau data, agar
tercipta suatu kondisi yang dinamis dan saling pengertian untuk dikumpulkannya
data sebaik mungkin.
b.
Mengumpulkan data
Pengumpulan
data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan
penelitian. Pelaksanaan pengumpulan data dalam sebuah penelitian harus sesuai
dengan metode yang telah direncanakan dan target data yang diperoleh harus
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
c.
Mengolah dan menganalisa data
Data yang
terkumpul lalu diolah. Pertama data itu diseleksi atas dasar reliabilitas dan
validitasnya. Selanjutnya data yang telah lulus dalam seleksi itu lalu diatur
dalam tabel, matrik dan lain-lain agar memudahkan pengolahan selanjutnya.
Metode dalam
pengolahan data ini meliputi penyusunan data dan analisis data. Penyusunan data
yang dimaksud adalah apakah data tersebut disusun secara kelompok atau disusun
secara teratur, sedangkan analisa data yang dimaksud adalah pemilihan analisis
tabulasi, analisis grafik atau analisis nomerik.
Menganalisa
data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Penelitian
harus memastikan pola analisis mana yag akan digunakannya, apakah analisis
statistik ataukah analisis non-statistik.
d.
Menarik kesimpulan
Kesimpulan yang
diambil dari penelitian haruslah didasarkan atau hasil yang diperoleh dari analisis
data yang telah dilakukan. Dalam penarikan kesimpulan hasil penelitian ini
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1)
Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari hasil analisis data
2)
Bobot nilai kepercayaan dari kesimpulan yang diambil
3)
Pemberlakuan kesimpulan, maksudnya adalah untuk siapa
kesimpulan-kesimpulan yang ditarik itu berlaku
e.
Penyusunan laporan
Penyusunan
laporan ini merupakan kegiatan yang terakhir dalam penelitian, penyusunan
laporan ini sangat penting dan juga mendapatkan perhatian yang serius, karena
penafsiran dan pelaporan tidak akan mungkin dilakukan tanpa adanya perhatian
yang seksama dari tiap langkah penelitian yang dilakukan.
3.
Penulisan Laporan Penelitian
Penulisan
laporan ini sangat penting artinya karena merupakan pembuktian awal bagi kualitas
penelitian untuk menilai ketepatannya dalam menyelesaikan masalah secara nyata.
Oleh karena itu tidak saja hanya disusun dengan memperhatikan kaidah-kaidah
laporan ilmiah, tetapi isinya juga harus mampu menyajikan sesuatu yang bermutu.
Berkaitan dengan
penulisan laporan penelitian ini, betapapun baiknya pelaksanaan penelitian dan
bagaimanapun menariknya hasil penelitian yang telah dilakukan, akan tetapi
penilaian akhirnya baru dapat diberikan berdasarkan tulisan yang dihasilkan. Dengan
demikian berarti bahwa penulisan laporan merupakan bagian yang sangat penting
artinya dalam sebuah penelitian. Kemampuan menulis laporan penelitian ini
tentunya sangat dipengaruhi oleh kemampuan bahasa, kemampuan berpikir logis,
runtut dan selanjutnya berkait pula dengan rasa bahasa yang dimiliki, kebiasaan
membaca dan kebiasaan memberikan komentar atau ulasan.[5]
Langkah-langkah
penulisan laporan menurut Lincoln dan Guba, yaitu:
a.
Penyusunan materi data sehingga bahan-bahan itu dapat secepatnya
tersedia apabila diperlukan
b.
Penyusunan kerangka laporan
c.
Mengadakan uji silang antara indeks bahan data dengan kerangka yang
baru disusun[6]
C.
PENUTUP
Dalam sebuah penelitian
terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang peneliti.
Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
1.
Perencanaan penelitian, yang meliputi tahapan menentukan latar
belakang masalah, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, perumusan
kerangka teoritis, perumusan hipotesa-hipotesa, pemilihan pelaksanaan metode
penelitian, serta perencanaan sampling.
2.
Pelaksanaan penelitian, meliputi tahapan mencari hubungan,
mengumpulkkan data, mengolah dan menganalisa data, menarik kesimpulan, serta
penyusunan laporan.
3.
Penulisan laporan penelitian, meliputi penyusunan materi data,
penyusunan kerangka laporan, dan mengadakan uji silang antara indeks bahan data
dengan kerangka yang disusun.
DAFTAR PUSTAKA
Fathoni, Abdurrahmat. 2011. Metodologi Penelitian Teknik
Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghony, Djunaidi dan Fauzan Almanshur. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Yogyakarta: Arruz Media.
J. Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi
Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Subana, M dan Sudrajat. 2009. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah.
Bandung: Pustaka Setia.
Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitian Praktis.
Yogyakarta: Teras.
[1] M. Subana dan
Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia, 2009),
hlm. 47
[2] Ahmad Tanzeh, Metodologi
Penelitian Praktis (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 12-14
[3] Abdurrahmat
Fathoni, Metodologi Penelitian Teknik Penyusunan Skripsi (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), hlm. 11-16
[4] Djunaidi Ghony
dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi (Yogyakarta:
Arruz Media, 2012) hlm. 144-145
[5] Ahmad Tanzeh, op.
cit., hlm 16-23
[6] Lexy J.
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm. 361-363
Tidak ada komentar:
Posting Komentar