MAKALAH
METODE PENGEMBANGAN
PEMASARAN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah :
Kewirausahaan
Dosen Pengampu : M. Izza MSI
Kelas : B
Disusun Oleh :
1. Nafrotul Dibalik (2021 111 245)
2. Maghfiroh (2021 111 246)
3. Labibah (2021 111 254)
4. Abdul Khalim (2021 111 2
PROGRAM STUDI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2014
BABI
LATAR BELAKANG
Sepintas
lalu pasar diartikan sebagai suatu tempat dimana dijumpai sejumlah penjual yang
menjual barang dan pembeli yang membeli barang. Oleh karena dapat dilihat
wujudnya baik dari bangunan yang sifatnya sementara ataupun permanen, maka
pasar seperti ini disebut pasar konkrit. Dalam ilmu ekonomi pengertian psar
adalah keadaan dimana terjadi kekuatan permintaan dan penawaran yang seimbang
dari barang atau jasa. Keseimbangan kekuatan antara permintaan (konsumen) dan
penawaran (penjual tidak dapat dilihat dikarenakan peristiwa atau kejadiannya
tidak berupa wujud sebagai suatu bangunan, oleh karena itu disebut pasar
abstrak.
Pemasaran
(marketing) adalah proses sosial dan proses manajerial yang memungkinkan
individu/kelompok memperoleh apa yang dibutuhkannya dan apa yang diinginkannya
[=wants] melalui proses pertukaran. Oleh karena itu, dalam makalah ini
akan dibahas startegi dalam pemasaran, baik dalam bentuk strategi produk,
harga, tempat dan strategi dalam promosi pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Definisi pemasaran
yaitu kegiatan meneliti kebutuhan dan kegiatan konsumen (probe),
menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (product),
menentukan tingkat harga (price), mempromosikan agar produk mudah di
kenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ke tempat
konsumen (place), maka tujuan pamasaran adalah bagaimana barang dan jasa
yang dihasilkan, disukai, dibutuhkan, dan dibeli konsumen.[1]
Dalam perusahaan
bisnis, pemasaran menghasilkan pendapatan yang dikelola oleh orang-orang
keuangan dan kemudian didayagunakan oleh orang-orang produksi untuk mencipta
produk atau jasa. Tantangan bagi pemasaran adalah menghasilkan pendapatan
dengan memenuhi keinginan para konsumen pada tingkat laba tertentu tanpa
melupakan tanggung jawab sosial[2].
Strategi
pemasaran menurut Kotler adalah sejumlah tindakan terintegrasi yang diarahkan
untuk mencapai keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. Sedangkan
Zikmund dan D’Amico menegaskan ada tiga langkah utama dalam pengembangan
strategi pemasaran, yaitu mengidentifikasi dan menilai peluang, menganalisis
segmen-segmen pasar dan memilih pasar sasaran, merencanakan strategi bauran
pemasaran yang akan memuaskan kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan
tujuan organisasi.
2. Strategi Pemasaran
Inti pemasaran
strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok, yaitu segmentasi, penentuan
pasar sasaran, dan penetapan posisi. Ketiga langkah ini sering disebut STP (segmenting,
targetting, positioning) (Kotler dan Amstrong, 2004). [3]
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi
suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan
produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan
segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli
di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1)
Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2)
Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain.
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain.
3)
Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek.
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa
karakteristik:
1)
Measurable:
Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa
variabel yang sulit diukur.
2)
Accessible:
Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3)
Substantial:
Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
4)
Differentiable: Segmen-segmen
dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda
terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
5)
Actionable:
Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang
bersangkutan.[4]
b. Target Pasar
Penentuan pasar sasaran yaitu tindakan
memilih satu atau lebih segmen psar untuk dimasuki maupun dilayani. Sedangkan menurut
Solomon dan Elnora, Target market ialah “Group that a firm selects to turn
into customers as a result of segmentation and targeting”.
Dalam upaya memutuskan memasuki suatu
pasar, ada beberapa kemungkinan strategi yang bisa diterapkan perusahaan:
1) Pemasaran dibeda-bedakan
Suatu strategi pemasaran dengan
memasarkan satu jenis produk untuk semua pembeli. Dalam strategi ini yang
dianggap penting adalah kesamaan kebutuhan setiap pembeli, bukan pada
perbedaannya. Oleh karena itu, kebijakan pemasaran dirancang untuk penjualan
massal. Seiring dengan penjualan yang terus meningkat itu, maka biaya pemasaran
dan operasi akan menurun. Itu berarti ditunjukkan pada segmen pasar yang paling
luas. Jika perusahaan lain menggunakan cara serupa dalam menguasai pasar, maka
akan terjadi persaingan sangat keras.
2) Pemasaran Differentiated
Suatu strategi dalam memasuki pasar
dengan memilih pasar tertentu sebagai target dan berusaha untuk melayani
kebutuhan pasar tersebut dengan sebaik mungkin. Dengan cara ini perusahaan
memungkinkan untuk mendesain program pemasaran secara lebih terarah. Dengan
cara ini diharapkan penjualan akan meningkat dan posisi perusahaan di segmen
yang dipilih semakin kokoh. Tentu cara ini juga mempunyai efek negatif, yaitu
semakin meningkatnya biaya.
3) Pemasaran terkonsentrasi
Dengan cara ini perusahaan berusaha
melayani pasar yang terkonsentrasi. Untuk itu dipilih satu segmen pasar yang
akan dilayani kebutuhannya secara baik. Hal ini mengingat terbatasnya kemampuan
perusahaan. Dengan terkonsentrasinya sumber daya diharapkan pelaksanaan
kegiatan pemasaran akan lebih terarah untuk menghasilkan volume yang terus
berkembang.
c. Penentuan Posisi
Penentuan posisi yaitu tindakan
membangun dan mengkomunikasikan manfaat produk yang istimewa dari produk di
dalam pasar.[5] Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing
a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment
perceives a good or service in comparison to the competition”.
Penentuan
posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya. Ada beberapa
positioning yang dapat dilakukan:
1)
Positioning berdasarkan perbedaan produk
2)
Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk
tersebut
3)
Positioning berdasarkan pengguna produk
4)
Positioning berdasarkan pemakaian produk
5)
Positioning berdasarkan pesaing
6)
Positioning berdasarkan kategori produk
7)
Positioning berdasarkan asosiasi
d. Penelitian dan Pengembangan Pasar
Langkah pertama dalam kegiatan pemasaran
adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimana
daya belinya, dimana tempat konsumennya, dan berapa permintaanya, kesemuanya
merupakan informasi penting bagi pemasaran baru.
Menurut Peggy Lambing dan Charles L.
Kuehl, keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan
(deferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal : (a) kualitas
yang lebih baik, (b) harga yang lebih murah, (c) lokasi yang lebih cocok, lebih
dekat, lebih cepat, (d) seleksi barang dan jasa yang lebih manarik, (e)
pelayanan yang lebih menarik dan memuaskan konsumen, dan (f) kecepatan, baik
dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang. Oleh sebab itu menurut Zimmer,
bagi usaha baru sangatlah cocok untuk menerapkan strategi “market driven”.
Strategi ini dibagun berdasarkan enam fondasi, yaitu :
· Orientasi konsumen
· Kualitas
· Kenyamanan dan kesenangan
· Inovasi
· Kecepatan
· Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
B. Strategi Produk dan Harga
1. Produk (Product)
Perlu diingat bahwa
produk selalu mengalami daur hidup (product
live cycle) yang terdiri atas beberapa tahapan:
a. Tahap Pengembangan
Pengembangan produk baru merupakan bagian
terpenting dalam pemasaran. Namun demikian, dalam tahapan produk ini
menimbulkan resiko yang besar dan hampir
80% produk gagal.
b. Tingkat Pengenalan
Pada tahap ini produk baru diperkenalkan
kepada konsumen potencial. Karena masih kurang diterima di pasar, maka produk
baru harus mencoba menerobos pasar yang sudah ada dan bersaing dengan produk
yang sudah ada. Untuk memperkenalkan produk baru, promosi dan periklanan harus
lebih gencar agar produk ini dikenal oeh konsumen, terutama potensial.
c. Tahap Pertumbuhan Penjualan
Setelah barang itu dikenal oleh
konsumen, maka produk tersebut mulai masuk dan diterima oleh konsumen atau
disebut juga tahapan pertumbuhan penjualan. Konsumen mulai membandingkan produk
dalam jumlah yang cukup besar, sehingga volume penjualan meningkat dan begitu
pula keuntungan.
d. Tingkat Kematangan
Pada tahap kematangan, volume penjualan
terus meningkat dan profit margin mencapai puncaknya, tetapi kemudian menurun
karena masuknya persaingan baru ke pasar.
e. Tahap Kejenuhan
Pada tahap ini, penjualan mencapai
puncaknya dan konsumen mulai jenuh terhadap produk tersebut. Oleh sebab itu,
pada tahap inilah inovasi produk harus dimulai.
f. Tahap Penurunan
Tahap ini adalah tahap lingkaran akhir
daur hidup produk. Hasil penjualan penjualan produk secara terus-menerus mulai
menurun, produk-produk lama mulai diobral dan cuci gudang, otomatis profit
margin juga turun secara drastis. Apabila produk mencapai tahap penurunan,
tidak berarti merupakan tahap kegagalan karena setiap produk yang telah populer
akan selalu diperbaiki kemabali.
2. Harga (Price)
Harga yang tepat adalah
harga yang terjangkau dan harga yang paling efesien bagi konsumen. Wirausaha
bisa menciptakan harga yang paling efesien dengan inovasi dan kreatifitasnya.
Menetapkan harga yang tepat memerlukan banyak pilihan, tidak saja berdasarkan
intuisi, perasaan, tetapi juga harus berdasarkan informasi, fakta dan analisis
di lapangan. Wirausaha harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan
harga, diantaranya adalah:
a. Biaya barang dan jasa
b. Permintaan dan penawaran pasar
c. Antisipasi volume penjualan produk dan
jasa
d. Harga pesaing
e. Kondisi ekonomi
f. Lokasi usaha
g. Fluktuasi musiman
h. Faktor psikologis pelanggan
aku m.
Bunga
kredit dan bentuk kredit, dan
j.
Sensifitas
harga pelanggan (elastisitas permintaan)
Selain harus mempertimbangkan
faktor-faktor di atas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan
harega yang menarik bagi konsumen.
a. Menentukan harga dasar dan harga jual
barang yang berbeda-beda
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menetapkan harga, yaitu:
·
Biaya
penjualan dan biaya barang
·
Biaya
yang dimiliki pesaing
·
Elastisitas
permintaan barang
b. Memberikan potongan harga yang
bervariasi, misalnya
·
Potongan
penjualan tunai
·
Potongan
penjualan dengan pembelian tunai
·
Dan
sistem diskon dari hadiah
c. Memberikan keringanan waktu pembayaran,
yakni dengan;
·
Pembayaran
di muka
·
Pembayaran
di belakang
·
Pembayaran
kredit atau cicil
C. Strategi Tempat
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah
tempat yang paling strategis, menyenangkan dan efisie. Untuk mnecapai sasaran
tempat yang baik dapat dilakukan dengan jalan berikut:
a. Perbanyak saluran distribusi, mksalkan
langsung ke konsumen atau tidak langgung, yaitu melalui para agen.
b. Perluas Sekmentasi atau cukupnya, misal
sekmen lokal, regional, nasional, internasional.
c. Tata lay out
usahanya, misalkan tata etalase dan posisinya.
d. Gunakan cara penyampaian barang
seefisien mungkin.
e. Mengubah-ubah persediaan dari gudang
yang satu ke gudang yang lain.
Ada dua saluran distribusi yang masing-masing
sangatlah berbeda, yaitu:
a. Saluran distribusi untuk barang industri.
Untuk barang-barang
industri pada umumnya hanya ada dua saluran, yaitu:
1) Dari pabrik ke industri pemakai
2) Dari pabrik ke pedagang besar (grosir),
lalu ke indutri pemakai
b. Saluran distribusi untuk barang
konsumsi.
Saluran untuk
barang-barang konsumsi memiliki empat saluran distribusi, yaitu dari pabrik :
1) Itu KONSUMEN
2) Ke pedagang kecil lalu ke konsumen
3) Ke pedagang besar (grosir) lalu ke konsumen
4) Ke pedagang besar lalu kepedagang besar
ke pedagang kecil atau eceran (reatiler) dan ke konsumen.
D. Promocy Revolusi
Agar barang dan jasa yag kita produksi
dikenal, diketahui, dibutuhkan, dan diminta konsumen, maka wirausaha harus
segera melakukan usaha-usaha yang dapat dilakukan dengan periklanan dan
promosi. Oleh karena itu, promosi merupakan cara mengkomunikasikan
barang-barang dan jasa yang akanditawarkan supaya konsumen mengenal dan
membeli. Sesuai dengan fungsi promosi, yaitu menginformasikan (informed),
membujuk (persuaded), mengingatkan (reminded), dan mempengaruhi (influenced),
maka dengan cara promosi barang dan jasa yang dihasilkan akan mudah dikenal
oleh konsumen. Berikut ini ada beberapa jenis promosi.
1. Periklanan; misalnya melalui media cetak
(majalah, surat kabar) atau elektronik (radio, TV, internet, dan lain-lain)
2. Promosi penjualan; misalnya melalui
pameran/eksibisi dagang, hiburan, dan lain sebagainya.
3. Wiraniaga; mempromosikan langsung barang
itu ke konsumen sasaran dengan membawa poster
4. Pemasaran langsung; langsung menghubungi
konsumen
5. Humas (hubungan masyarakat);
mempublikasikan barang kita melalui poster billboard, pamflet, dan lain
sebagainya.[7]
BAB
III
PENUTUP
Tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi
keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama
pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan
salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan
usaha.
Suatu produk
tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya,
keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah
konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan
informasi yang jelas.
Oleh karenanya
adalah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan
strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang
dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan
jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan
promosi yang dijalankun perusahaan.
Sebagaimana
diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu mengalami
perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan
yang lainnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau
dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar
tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran
yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan
setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
DAFTAR
PUSTAKA
Basrowi. 2011. Kewirausahaan untuk
Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia
Thamrin dan Francis Tantri, Abdullah.
2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada
http://sondis.blogspot.com/2013/04/perkembangan-strategi-pemasaran.
html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar